CERITA PANDEMI: Membersihkan Karang Gigi & Cabut Gigi Geraham Bungsu di J-Smile Dental Klink
Pernah dengar cuplikan lagu berikut?
“Lebih baik sakit hati, daripada sakit gigi ini… Biar tak mengapa~”
Jika iya, berarti fix kamu udah dewasa dan kita seumuran. Sedihnya, beberapa pekan lalu, aku merasakan apa yang terungkap dalam lirik lagu mendiang Meggy Z. Nah kali ini aku pengen cerita seputar kegelisahanku saat sakit gigi hingga akhirnya menemukan solusi saat pandemi. Siapatau kalian juga pernah merasakan sakit yang sama. Sakit gigi lho yaa, bukan sakit hati.
Jadi sejak 10 tahun lalu aku sering mengeluh sakit gigi. Setelah dicek ke dokter ternyata posisi gigi gerahamku bersusun di sebelah kiri dan harus dicabut. Okay problem solved. Tapi setahun kemudian muncul keluhan lain, ada bagian gigiku yang bolong di sebelah kanan sehingga harus ditambal. Syukurlah setelah ditambal, rasa sakitnya berangsur menghilang dan tidak pernah muncul lagi.
Hingga datanglah tahun yang baru, diiringi dengan rasa sakit yang baru. Ternyata luka lamaku belum sembuh (ceileh) bahkan semakin memburuk. Berawal dari rasa nyeri yang datang menjelang akhir 2020 kemudian diikuti dengan bongkahan patahan gigi yang tiba-tiba copot. Ibarat hati, jika sudah luka tidak akan utuh kembali. Ternyata gigiku yang ditambal, mengeropos perlahan. Aku juga sih yang abai dan skip ke dokter hampir satu tahun belakangan ini. Padahal gigi si kecil rutin aku check, tapi gigi sendiri justru dicuekin. Giliran sakit, baru deh menyesal.
Karena sudah tidak tahan dengan rasa sakit dan sepanjang hari uring-uringan terus, akhirnya aku memutuskan untuk berkunjung ke dental klinik. Tentunya setelah mencari tau dulu, dental klinik mana yang dekat dari rumah dan reviewnya oke. Aku juga mencari dental klinik yang aman dan mengikuti protokol kesehatan karena kondisinya sedang pandemi sehingga harus ekstra hati-hati.
J-SMILE DENTAL
Pilihanku akhirnya jatuh pada J-Smile Dental di Kemanggisan yang hanya berjarak 15 menit dari rumah. Sebelum berkunjung, aku atur appointment dulu tiga hari sebelumnya dengan drg. Christine H, Sp. KG, FISID, FICD dan dijadwalkan untuk datang pada hari Kamis siang.
Saat tiba di klinik, aku mengisi form data diri serta menandatangani surat keterangan bebas COVID19. Sementara itu, dokter dan petugas menyiapkan ruangan serta alat-alat yang sudah disterilkan. Lalu aku pun masuk ke ruangan untuk berkonsultasi dengan drg. Christine sehingga bisa diputuskan tindakan yang tepat untuk masalah gigiku.
Jujur saja aku sempat deg-degan karena ini pengalaman pertamaku mengunjungi klinik sejak COVID19 masuk ke Indonesia. Tentu ada rasa cemas dan was-was. Namun drg. Christine dan timnya sangat koperatif dan menyapa dengan ramah sehingga aku pun bisa lebih rileks. Kliniknya pun sangat bersih dengan nuansa hijau dan putih yang Instagramable.
SCALLING GIGI
Menurut drg. Christine, kondisi gigiku cukup memprihatinkan karena gigi yang bolong itu hanya menyisakan akar jadi harus dicabut. Lalu gigi di sebelahnya pun sudah menunjukkan tanda-tanda berlubang maka harus dicabut juga. Drg. Christine juga menyarankan aku untuk scaling karena ada karang gigi yang menganggu, khususnya di area gigi geraham yang jarang digunakan untuk mengunyah.
Nah tindakan pertama yang dilakukan adalah pembersihan karang gigi. Aku rebah di kursi periksa kemudian dokter menyorotkan lampu ke area mulut dan dimulailah proses pembersihannya menggunakan alat khusus yang disebut ultrasonic scaler. Rasanya seperti menyikat gigi dengan sikat yang lebih kuat dan tebal. Awalnya terasa ngilu tapi lama-lama aku mulai terbiasa dan menikmati prosesnya.
Setelah itu aku berkumur menggunakan cairan kumur yang sudah disiapkan, lalu dilanjutkan dengan tindakan kedua yaitu pencabutan gigi geraham bungsu. Oh iya sebelum dicabut, aku minum obat antibiotik dulu. Kemudian gusiku disuntik dengan cairan bius lokal dan dimulailah pembedahannya. Apakah rasanya sakit? Surprisingly no! Aku bahkan nyaris ketiduran saking nyamannya haha. Aku baru menyadari gigiku benar-benar dicabut setelah melihat secara langsung. Kalian juga bisa cek video lengkapnya di bawah ini.
Karena ini adalah proses bedah kecil, maka gusiku butuh dijahit agar tidak mengeluarkan banyak darah. Setelah itu, drg. Christine memberikan resep obat untuk diminum selama dalam proses pemulihan.
Nah teman-teman sudah lihat kan hasil before afternya? Dua tindakan ini berlangsung hanya selama satu jam namun hasilnya memuaskan. Kalian bisa buktikan sendiri kepiawaian drg. Christine untuk membuat gigi kembali sehat tanpa rasa cemas. Kalo kalian mau berkunjung jangan lupa atur appointment dulu ya. Yuk jaga kesehatan gigi dan mulut!
Oh iya, untuk informasi selengkapnya bisa langsung cek di Instagram J-Smile Dental atau kontak drg. Christine di nomor berikut yah. Detail biaya serta jenis perawatan juga bisa langsung kontak ke sana. Semoga bermanfaat.