Impian Emas In This Economy: Kaya Raya Dunia Akhirat Bagaimana Caranya?

By katatian - Juni 29, 2025

 


Siapa sih yang tidak ingin kaya raya? Berdasarkan data dari Laporan Perekonomian Indonesia 2024 oleh Badan Pusat Statistik disebutkan bahwa ekonomi global terus melambat sejak pemulihan pasca pandemi Covid-19. Inflasi yang masih tinggi dan penurunan produktivitas berkontribusi atas perlambatan ekonomi yang terjadi. Bahkan hingga semester pertama 2025 ini, negara-negara dunia masih menghadapi ketidakpastian. Tensi geopolitik yang semakin naik ditambah suku bunga kebijakan negara maju yang masih tinggi menyebabkan arus modal keluar dari negara-negara berkembang. Tentu saja hal itu berdampak besar pada perputaran roda ekonomi dan juga bisa dirasakan oleh kita masyarakat Indonesia.

Contoh sederhananya saja, harga semangkok Gulai yang biasanya jadi langganan sarapan dan mangkal dekat sekolah anak saya, naik sebanyak 1000 dari 15.000 rupiah menjadi 16.000. Mungkin bukan angka yang besar, namun jika ditotal untuk 25 hari aktif sekolah maka ada penambahan biaya 25.000 setiap bulannya. Mulai terlihat kan, angkanya?

Tahun 2025 Indonesia bersiap menghadapi tantangan eksternal dan internal yang akan menekan perekonomian. Hal ini tentu saja memengaruhi keputusan investasi dan konsumsi masyarakat, harga pangan dan energi global yang naik memicu inflasi meningkat. Sementara itu menurunkan daya beli masyarakat, defisit anggaran pemerintah, dan pelemahan nilai tukar rupiah. Belum lagi ditambah efisiensi lapangan kerja di berbagai sektor. andemi Covid-19 merupakan peristiwa luar biasa yang mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan manusia di dunia. Pandemi telah mengubah cara hidup, bekerja, dan berinteraksi. Aktivitas ekonomi menurun drastis karena adanya pembatasan sosial. Akibatnya, terjadi penutupan bisnis, penurunan produksi, dan gangguan rantai pasokan. Dikutip dari artikel dalam mediakeuangan.kemenkeu.go.id, Analis Kebijakan Madya Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Rahadian Zulfadin menyatakan bahwa banyak masyarakat di Indonesia kehilangan pekerjaan dan kehilangan pendapatan. Pengangguran meningkat dan kesejahteraan masyarakat menurun. Di sisi lain, setelah pandemi usai dan dunia bisnis kembali bangkit, masyarakat juga perlu beradaptasi kembali setelah sebelumnya kehilangan pekerjaan dan kehilangan keterampilan bekerja. Lantas bagaimana caranya menjadi kaya raya? Apalagi jika terlahir sebagai perintis dan bukan pewaris. Masih adakah kesempatan untuk menjadi kaya raya di dunia yang sedang tidak baik-baik saja ini?

Menjadi kaya raya dimulai dari 0 bahkan minus (khususnya sandwich generation) tentu saja terdengar mustahil. Namun sebagai muslim yang percaya akan takdir yang sudah ditetapkan Allah, mari coba untuk menelusuri lebih dulu: kaya raya seperti apa yang ingin dicapai? Punya cukup uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari? Atau memiliki tabungan cukup untuk anak cucu tujuh turunan? Bukankah dunia hanya sementara? Apa sih yang dikejar?

 

Kaya Raya Dalam Islam

Memiliki harta di dunia bukanlah sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Justru, harta dan kekayaan bisa menjadi ladang amal jika dikelola dengan niat yang benar. Banyak umat Islam yang ragu untuk berambisi menjadi kaya karena menganggapnya duniawi. Padahal, Islam tidak pernah melarang kekayaan, dengan catatan bahwa kekayaan tersebut datang dari jalan halal dan digunakan untuk kebaikan. Menariknya, Islam adalah agama yang realistis. Bahkan dalam Sejarah Islam disebutkan bahwa para sahabat Rasul adalah orang kaya seperti Utsman ibn ‘Affan. Dalam catatan Ibn Katsir (al Bidayah wa an Nihayah, Ibn Katsir, Juz 7, hal. 214) dana yang dimiliki oleh sahabat ‘Utsman saat wafat terdiri dari:

·        Tarikah 1 (tunai) : 30 juta Dirham

·        Tarikah 2 (tunai) : 150.000 Dinar

·        Sedekah 200.000 Dinar

·        Unta : 1000 ekor

Jika ditotal dan dikonversikan menjadi rupiah maka jumlahnya menjadi Rp.2.532.942.750.000,- (dua triliun, lima ratus tiga puluh dua milyar, sembilan ratus empat puluh dua juta, tujuh ratus lima puluh ribu Rupiah). Perhitungan di atas bisa jadi lebih kecil dari nilai kekayaan yang sesungguhnya mengingat jumlah tersebut belumآ mencakup aset-aset lain seperti sumur rumah yang dihibahkan, hibah unta untuk alat perlengkapan perang, aset tanah dan kuda yang jumlahnya sangat banyak.

 

عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِيَّ، الْغَنِيَّ، الْخَفِيَّ

 

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash RA, dia mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang bertakwa, yang kaya dan tersembunyi (tidak dilihat oleh banyak orang).” (HR Muslim)

 

 

Manfaat Kekayaan Dalam Islam

1. Kaya Membuat Umat Lebih Mandiri dan Berdaya

Umat yang kaya bisa membangun pendidikan, menyantuni fakir miskin, dan mendukung dakwah. Bila umat Islam terus-menerus berada dalam kemiskinan, maka mereka akan selalu bergantung dan sulit berkembang. Menjadi kaya adalah bagian dari penguatan umat.

2. Orang Kaya Bisa Lebih Banyak Memberi

Dengan kekayaan, seorang Muslim punya peluang pahala yang luas. Ia bisa menunaikan zakat, infak, wakaf, dan sedekah. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sebaik-baik harta adalah harta di tangan orang yang shalih.” 1

Hadits ini menegaskan bahwa kekayaan bukan masalah, yang jadi masalah adalah ketika harta jatuh ke tangan orang yang salah.

3. Umat Islam Wajib Kaya Agar Tidak Dikuasai Musuh

Ketika umat Islam miskin, maka mereka mudah pihak luar kendalikan. Dengan kekayaan, umat memiliki posisi tawar dan bisa mandiri secara ekonomi dan politik. Karena itu, sebagian ulama mengatakan, umat Islam wajib kaya, bukan untuk sombong, tetapi untuk bisa mengangkat martabat Islam di mata dunia.

 

 

Amalan Kaya Raya dari Rasulullah SAW

Rasulullah ﷺ tidak hanya memotivasi kita untuk kaya, tapi juga mencontohkan amalan-amalan yang dapat membuka pintu rezeki. Berikut beberapa di antaranya.

·        Memperbanyak Istighfar

Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

“…Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan dari langit kepadamu dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu…” 2

Istighfar membuka rezeki dari arah mana saja dan tidak orang sangka-sangka Rasulullah juga dikenal sebagai orang yang paling banyak beristighfar dalam sehari.

·        Jujur dalam Berdagang

Rasulullah dikenal sebagai pedagang yang jujur sejak muda. Kejujurannya membuat Khadijah RA tertarik dan mempercayakan bisnisnya. Rezeki yang halal dan berkah datang dari sikap jujur, bukan dari tipu daya.

·        Gemar Bersedekah

Dalam Islam sedekah tidak mengurangi harta, justru melipatgandakannya. Semakin kita memberi, semakin Allah bukakan jalan rezeki yang baru. Prinsip ini diajarkan Rasulullah kepada para sahabat, dan terbukti dalam kehidupan sahabat-sahabat kaya seperti Abdurrahman bin Auf.

 

 

Kaya Dunia Akhirat, Mungkinkah?

Kekayaan di dunia dapat terlihat dengan jelas dalam bentuk uang, aset rumah, kendaraan, usaha dan sebagainya. Namun bagaimana dengan kekayaan di akhirat kelak? Rasanya percuma bergelimang harta di dunia jika tidak sesuai dengan syariat Islam. Sebelum melangkah jauh, tentunya hal yang paling mendasar yang terkait dengan finansial adalah bagaimana keuangan dan harta kita dikelola? Menggunakan layanan perbankan apa? Mengandung riba kah? Untuk itu, mari berkenalan dengan Bank Syariah Indonesia.

 

Bank Syariah Indonesia Hadir Sebagai Oase Untuk Kebutuhan Perbankan Umat Muslim

Hadir sejak tahun 1999, Bank Syariah Indonesia adalah wujud penggabungan dari beberapa bank di Indonesia. Namun kini menjadi jawaban atas kebutuhan layanan perbankan yang mengutamakan prinsip syariah. Apalagi mengingat bahwa Indonesia adalah negara dengan penduduk yang dominan beragama Islam, maka kehadiran Bank Syariah Indonesia sangat membantu mewujudukan impian menjadi kaya raya dunia akhirat.

 

Prinsip-prinsip Bank Syariah Indonesia

1. Tanpa Riba

Salah satu prinsip utama yang menjadi ciri khas Bank Syariah Indonesia adalah larangan terhadap riba atau bunga. Bank ini tidak memberikan atau menerima bunga dalam bentuk apapun dalam transaksi mereka.

Sebagai gantinya, BSI mengimplementasikan prinsip bagi hasil, di mana mereka berbagi keuntungan dan kerugian dengan nasabahnya. Ini menciptakan hubungan yang lebih adil antara bank dan nasabah, di mana risiko dan keuntungan dibagi secara adil.

2. Transparansi dan Keadilan

Transparansi dan keadilan adalah nilai-nilai yang sangat dipegang oleh Bank Syariah Indonesia. Mereka berkomitmen untuk memberikan informasi yang jelas dan transparan kepada nasabah mereka tentang semua aspek transaksi dan investasi.

Selain itu, BSI juga memastikan bahwa semua transaksi mereka adil dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, tanpa diskriminasi atau penipuan.

3. Investasi yang Berkelanjutan

Bank Syariah Indonesia juga berfokus pada investasi yang berkelanjutan. Mereka tidak hanya memberikan layanan perbankan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, tetapi juga berusaha untuk mendukung proyek-proyek yang berkelanjutan dan memiliki dampak positif pada masyarakat dan lingkungan.

 

Produk dan Layanan Bank Syariah Indonesia

Bank Syariah Indonesia (BSI) menawarkan beragam produk dan layanan perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah. Ini termasuk akun tabungan syariah, deposito syariah, pembiayaan syariah, dan produk-produk investasi yang mengikuti prinsip mudarabah. BSI juga menyediakan layanan perbankan digital yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi perbankan dengan mudah dan nyaman.

Selain itu, BSI juga berkomitmen untuk memberikan edukasi keuangan syariah kepada masyarakat, sehingga mereka dapat lebih memahami prinsip-prinsip syariah dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan keuangan mereka.

Dalam era di mana kesadaran akan pentingnya keuangan syariah semakin meningkat, Bank Syariah Indonesia terus berperan sebagai pemain kunci dalam membantu individu dan bisnis di Indonesia untuk mencapai tujuan keuangan mereka dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Dengan prinsip-prinsipnya yang kuat dan layanan yang inovatif, BSI terus menjadi pilihan yang relevan dan berarti dalam peta perbankan syariah di Indonesia.

 

Bank Syariah International Expo 2025: Engaging Indonesia In The Global Halal Industry

Salah satu wujud dukungan BSI untuk perekonomian Indonesia adalah mengadakan event tahunan BSI International Expo dan tahun ini mengangkat tema Engaging Indonesia In The Global Halal Industry. Event yang diadakan di Jakarta International Convention Centre pada tanggal 26-29 Juni 2025 ini menjadi ruang temu antara pelaku usaha, komunitas, dan masyarakat luas dalam ekosistem halal yang inklusif.

 

 

 

Ada banyak hal yang bisa ditemukan dalam BSI Expo 2025 namun yang paling menarik menurut saya adalah bagaimana semangat umat muslim untuk mendukung perekonomian yang sesuai dengan syariah Islam. Terlihat area JICC dipenuhi oleh umat muslim yang juga merupakan nasabah dari BSI. Pada event hari ke-2 bertepatan dengan 1 Muharram juga diisi oleh kajian bersama Ustadz Hilmah Fauzi.




BSI International Expo 2025 diikuti oleh 327 exhibitor yang terbagi dalam 25 kategori tenant. Para pelaku industri di berbagai bidang pun mengisi booth dengan ragam promo menarik seperti aneka halal travel, kendaraan, perumahan, fashion hingga kuliner. Ragam kegiatan menarik seperti talkshow, hiburan serta aneka kompetisi bermuatan positif pun turut meramaikan BSI Expo 2025.

Berhubung impian saya—yang mungkin menjadi impian kamu juga—adalah menjadi kaya dunia akhirat, maka saya mampir ke salah satu booth Halal Travel dan mencari tau seputar penawaran menarik untuk ibadah haji dan umroh. Adapun promo yang berlaku adalah:

·        Booking Haji Khusus / Furoda cashback Rp1.500.000                       

·        Umroh / DP Umroh min Rp 30 juta cashback Rp1.000.000             

·        Umroh / DP Umroh min. Rp15 juta cashback Rp750.000                

·        DP Umroh min. Rp10 juta cahsback Rp250.000                  



Saya juga mampir melihat-lihat katalog mobil dan sangat tertarik dengan promo yang berlaku yaitu free biaya admin, dapat voucher bensin hingga 1 juta, bebas perluasan banjir dan masih banyak lagi.





Menariknya, BSI Expo 2025 ini juga mendukung ekonomi yang berkelanjutan. Salah satunya adalah dengan hadirnya e-catalog mobil bekas untuk pengunjung yang tertarik memperpanjang usia pemakaian sebuah mobil. Di area expo juga terdapat banyak sekali titik dispenser air isi ulang yang yang membantu untuk menuntaskan dahaga. Tentu ini bisa mengurangi penggunaan air minum dalam kemasan dan memberi manfaat untuk banyak orang.


 


Bullion Banking Business Talk: Unlocking The Potential of Bullion Business

Salah satu talkshow yang cukup menjadi sorotan utama bagi pelaku industri keuangan dan logam mulia dalah seputar Bullion Banking Business Talk. Dalam sesi ini, para pembicara membedah potensi besar bisnis bullion atau emas batangan sebagai bagian dari instrumen keuangan syariah modern.

Hadir sebagai moderator dalam acara business talk ini Group head Bullion Business Riko Wardhana dan sejumlah narasumber yaitu Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna, Direktur Pengawasan Bank Syariah OJK Esti Sasanti dan DGoldFather Influencer Heru Wijayadie.

Diskusi ini menekankan pentingnya memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai investasi emas, mulai dari latar belakang, potensi pasar, hingga regulasi pelaksanaannya di Bank Emas Indonesia, yang mandat pengelolaannya diberikan kepada BSI.

BSI berkomitmen untuk menghadirkan solusi investasi emas yang aman, nyaman, dan terjamin keasliannya melalui bullion bank yang dikelola secara profesional, guna membangun kepercayaan dan literasi keuangan syariah di tengah masyarakat. Para narasumber juga membahas peluang investasi emas untuk memperluas kemampuan ekonomi nasional dengan tetap menargetkan kesejahteraan masyarakat.  

Bullion banking dinilai bukan hanya sebagai alternatif investasi, tetapi juga sebagai sarana inklusi keuangan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Seminar ini menggarisbawahi peran penting BSI dalam memimpin ekosistem emas syariah nasional dengan dukungan infrastruktur yang andal dan teknologi keuangan yang terus berkembang.

 

 

Harta dalam Islam Adalah Titipan, Bukan Hak Mutlak

Itulah beberapa hal yang menurut saya bisa mendukung impian emas umat muslim untuk kaya raya dunia akhirat. Islam tidak menganggap harta sebagai tujuan hidup. Justru, harta adalah ujian dan titipan dari Allah. Karena itu, siapa pun yang diberi kelapangan rezeki harus sadar bahwa harta itu sewaktu-waktu bisa dicabut jika tidak digunakan sesuai syariat.

Allah SWT berfirman:

“Dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang telah

Dia berikan kepadamu.” 3

Ayat ini mengingatkan kita bahwa harta hanyalah titipan, bukan milik mutlak. Kita diminta untuk menyalurkan sebagian rezeki itu untuk membantu sesama.

 

 

Menjadi Kaya Itu Jalan Menuju Amal, Bukan Dunia Semata

Sebagai penutup, menjadi kaya tidak selalu berarti hidup mewah. Kaya sejati adalah ketika kita mampu memenuhi kebutuhan diri, menolong orang lain, dan menyebarkan manfaat. Itulah semangat Islam: kaya harta, kaya iman, dan kaya amal. Jangan ragu untuk bercita-cita menjadi orang kaya. Asal jalannya halal dan niatnya benar, kekayaan bisa jadi kendaraan untuk menuju ridha Allah. Islam tidak melarang kekayaan bahkan ada anjuran menjadi kaya. Justru, kita dianjurkan untuk berusaha dan bekerja keras agar bisa menjadi umat yang kuat dan bermanfaat. Semoga Allah lapangkan rezeki kita, menjadikan kita hamba yang amanah atas hartanya, dan mengajarkan kita untuk selalu menggunakan kekayaan demi kebaikan. Aamiin.

 

Sumber:

1.      (HR. Ahmad no. 15755, Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad no. 299)
2.      (QS. Nuh: 10–12)
3.      (QS. An-Nur: 33)
4.      Laporan Perekonomian Indonesia 2024 oleh Badan Pusat Statistik
5.      https://bsiinternationalexpo.com/

 

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar