Membesarkan anak usia sekolah yang sedang aktif-aktifnya tentu dibutuhkan stamina orang tua yang fit dan kondisi emosional yang stabil. Apalagi anakku termasuk kinestetik yang sangat suka bergerak dan bermain khususnya di alam terbuka. Setiap akhir pekan kami menyempatkan waktu untuk berkunjung ke taman, atau sekedar berjemur di depan rumah sambil mengajaknya bergerak. Aku sih senang-senang aja ya ketika anak bermain di luar rumah karena aku pun sejak dulu senang berpetualang. Namun rasa khawatir tentu ada, apalagi ketika anak asik bermain di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu. Kadang hujan, kadang terik, membuat kami orang tuanya was-was.
Hal yang paling kami khawatirkan tentu saja jika anak terserang virus dan penyakit yang bisa muncul kapan saja. Contohnya adalah virus demam berdarah yang menjadi salah satu momok untuk anak-anak bahkan orang dewasa. Suamiku sendiri pernah terjangkit virus Demam Berdarah saat usia sekolah dasar. Mendengar ceritanya yang sungguh memprihatinkan, aku jadi overthinking dan berdoa semoga keluarga kami jauh-jauh dari penyakit ini.
Beruntungnya saya berkesempatan untuk hadir di acara diskusi yang seru dan penuh wawasan tentang demam berdarah dengue bersama Ringgo Agus Rahman, Sabai Dieter, Tika Bisono, dr. Fita Moeslichan, Sp.A, dengan Moderator dr. Madeleine Ramdhani Jasin, Sp.A(K) bertajuk 'Bincang Santai Tentang Demam Berdarah Dengue'. Acara ini merupakan kerjasama antara Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang DKI Jakarta dengan cegahdbd.id.
Ringgo dan Sabai bercerita seputar pengalamannya saat terkena demam berdarah dengue. Ternyata Ringgo sudah dua kali terkena Demam Berdarah. “Pertama kali kenal Dengue itu saat usia saya 15 tahun SMP dan cukup bikin saya trauma ya sampai masuk rumah sakit waktu itu di Bandung selama seminggu. Saat itu itu panas tinggi sampai melebihi 40 derajat.” Ringgo Agus Rahman kembali terinfeksi Demam Berdarah Dengue kedua kalinya pada November 2022. Bahkan, aktor yang bermain di film 'Keluarga Cemara' itu sampai merasakan nyeri tulang hingga halusinasi. Gejalanya justru lebih berat dan ia harus meninggalkan pekerjaan untuk pertama kalinya karena demam berdarah dengue.
Tidak hanya Ringgo, Ziggy Curtis Mars yang merupakan anak kedua Ringgo dan Sabai pun ternyata sempat terkena Demam Berdarah di usia 13 bulan sehingga harus dirawat di rumah sakit. Sabai saat itu harus merawat Mars sendiri karena Ringgo masih ada pekerjaan di luar kota.
Penyebab Demam Berdarah
Penyakit Demam Berdarah merupakan sebuah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue itu sendiri merupakan salah satu virus yang masuk dalam genus Flavivirus. Ketika seseorang terinfeksi oleh virus tersebut, memang tidak selalu menunjukkan gejala Demam Berdarah. Manifestasi dari virus tersebut memang cukup bervariasi, mulai dari demam yang tidak khas, infeksi tanpa gejala, demam dengan atau tanpa disertai terjadinya perdarahan, bahkan hingga kondisi yang paling berat, yaitu ketika mereka sudah mengalami Dengue Shock Syndrome atau DSS yang bisa mengakibatkan kematian bagi penderitanya.
Penularan penyakit Demam Berdarah melalui perantara nyamuk Aedes aegypti. Namun yang menyebabkan penularan tersebut tidak hanya nyamuk Aedes aegypti saja, melainkan terdapat jenis nyamuk lain yaitu Aedes albopictus serta jenis nyamuk yang paling jarang adalah Aedes scutellaris dan Aedes polynesiensis.
Metode penularannya sendiri yaitu nyamuk Aedes tersebut akan menggigit manusia serta menghisap darah. Nyamuk ini biasanya akan menggigit mangsa pada pagi dan petang hari. Nyamuk ini juga senang menggigit berulang-ulang pada banyak orang. Itu merupakan salah satu alasan di sebuah tempat Demam Berdarah dapat menginfeksi banyak orang sekaligus.
Nyamuk Aedes aegypti umumnya hidup di area umum atau sekitar perumahan. Nyamuk-nyamuk tersebut suka sekali beristirahat di tempat yang cenderung gelap, seperti contohnya kain yang bergantungan dibalik pintu atau di bawah kolong kursi dan meja.
Jarak terbang dari nyamuk Aedes aegypti sampai dengan 400 meter* dan mereka suka sekali meletakkan telur di area penampungan air bersih yang tidak langsung berhubungan dengan tanah seperti tempat minum burung, vas bunga, ban bekas yang di dalamnya terisi oleh genangan air hujan, tempat minuman yang di dalamnya terisi oleh genangan air hujan. Telur tersebut akan mulai berubah menjadi larva atau jentik-jentik nyamuk. Untuk selanjutnya jentik nyamuk akan berkembang menjadi nyamuk Aedes aegypti dewasa. Proses dari telur hingga akhirnya berubah menjadi nyamuk dewasa tersebut setidaknya akan membutuhkan waktu 7 hingga 10 hari. Maka dari itu, kegiatan menguras tempat penampungan memang perlu untuk Anda lakukan setidaknya setiap 7 hari sekali.
Gejala Demam Berdarah
Pada tahun 2022, proporsi kasus Demam Berdarah pada anak usia 5-14 tahun di Indonesia sebesar 35,61%. Gejala dari penyakit Demam Berdarah perlu diketahui. Perjalanan infeksi Demam Berdarah terdiri dari tiga fase, yaitu:
Fase Demam
terjadi pada satu hingga tiga hari pertama dan biasanya akan muncul demam yang cukup tinggi secara mendadak.
Fase Kritis
terjadi dari hari ketiga hingga hari ketujuh setelah demam muncul. Di dalam fase tersebut dapat terjadi kebocoran plasma pada pasien sehingga dapat mengalami syok. Dalam fase ini dibutuhkan kewaspadaan, karena itulah kita perlu mengenali tanda-tanda bahayanya. Tanda bahaya tersebut antara lain demam turun namun keadaan anak belum membaik, buah hati juga dapat mengalami muntah serta nyeri di bagian perut, lemas, rewel, sesak napas, pendarahan yang terjadi secara spontan, tidak buang air kecil selama kurang lebih 4 hingga 6 jam dan juga kejang.
Fase Penyembuhan
Ketika fase kritis telah dilalui, maka akan memasuki fase penyembuhan.
Proses Penularan Penyakit Demam Berdarah?
Nyamuk betina terinfeksi oleh virus dengue ketika mereka mulai menghisap darah dari pasien Demam Berdarah pada periode waktu 2 hingga 5 hari sesudah demam muncul. Virus akan mengalami periode inkubasi selama 12 hari dan selama melewati masa tersebut virus akan mulai tumbuh dan berkembang biak pada saluran pencernaan nyamuk hingga akhirnya virus tersebut sampai di bagian kelenjar ludah.
Ketika nyamuk menggigit orang yang sehat, maka nyamuk tersebut akan mulai mengeluarkan cairan ke dalam luka gigitan dan menyebabkan orang tersebut juga tertular virus dengue. Masa inkubasi dari penyakit tersebut berlangsung dari 3 hari hingga 14 hari, dan setelah itu akan mulai muncul gejala-gejala dari penyakit Demam Berdarah tersebut.
Cegah Demam Berdarah Dengue Dengan 3M Plus Vaksin
Salah satu cara yang efisien dan efektif untuk menghindari gigitan berbahaya nyamuk Aedes aegypti, yaitu dengan melakukan pencegahan yang dikenal dengan nama 3M Plus. Beberapa pencegahan yang bisa dilakukan meliputi:
Menguras
Tindakan pertama yang bisa dilakukan yaitu dengan rutin menguras. Anda perlu membersihkan serta menguras berbagai tempat yang memiliki potensi jadi penampungan air, seperti contohnya kendi, bak mandi, ember, toren air, dan tempat-tempat lain.
Selain itu, dinding bak maupun tempat dari penampungan air tersebut perlu untuk Anda gosok, tujuannya yaitu supaya bisa membuang telur nyamuk yang sudah menempel di bagian dinding wadah penampungan air.
Kegiatan menguras ini penting untuk Anda lakukan setiap hari, terlebih lagi ketika memasuki musim penghujan untuk memutus siklus hidup dari nyamuk Aedes aegypti. Perlu untuk Anda ketahui, telur nyamuk Demam Berdarah ini memang memiliki kemampuan bertahan di area kering selama kurang lebih 6 bulan lamanya.
Menutup
Wadah yang memiliki potensi menampung air perlu untuk ditutup dengan rapat. Selain itu, Anda perlu mengubur barang bekas ke dalam tanah karena barang rongsokan yang kotor dan tidak terpakai memiliki potensi besar untuk menjadi sarang dari nyamuk Aedes aegypti tersebut.
Menggunakan kembali atau mendaur ulang
Langkah pencegahan yang terakhir yaitu memanfaatkan kembali limbah barang-barang bekas yang bisa untuk didaur ulang. Terutama di sini benda-benda bekas yang masih memiliki potensi sebagai tempat perkembangbiakan dari nyamuk Aedes aegypti.
Selain melakukan cara-cara di atas, masih banyak lagi cara-cara lain yang perlu untuk Anda terapkan supaya terhindar dari bahaya Demam Berdarah, di antaranya menanam tanaman pengusir nyamuk, memasang kawat kasa di bagian ventilasi, meletakkan pakaian bekas di dalam wadah yang tertutup, memelihara ikan yang suka memakan jentik nyamuk, rutin memeriksa tempat-tempat yang menjadi penampungan air, memakai obat anti nyamuk dan berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan vaksinasi demam berdarah.
Vaksin dan Demam Berdarah di Indonesia
Kabar baiknya, selain pencegahan 3M Plus di atas, kini vaksin demam berdarah yang telah disetujui di Indonesia menunjukkan perlindungan terhadap penyakit demam berdarah dan umumnya dapat ditoleransi dengan baik. Vaksin ini bisa diberikan pada usia anak-anak hingga dewasa.
Vaksin demam berdarah memang berguna untuk mencegah kemungkinan berkembangnya penyakit demam berdarah di kemudian hari nih! Namun, ada beberapa hal yang perlu Moms dan Dads perhatikan saat ingin melakukan vaksinasi demam berdarah seperti rentang usia indikasi, butuh atau tidaknya screening pre-vaksinasi, dosis dan interval pemberian vaksin, efikasi dan keamanan yang tentunya dapat dikonsultasikan langsung dengan dokter. Untuk yang belum paham akan apa itu vaksin demam berdarah dapat langsung mengunjungi dokter terdekat di sekitar kita yaa Moms.
Yuk sama-sama jaga kesehatan dan cegah virus Demam Berdarah Dengue dengan 3M Plus vaksin yaa. Jangan lupa kunjungi juga website Cegah DBD Indonesia untuk informasi lebih lanjut yaaa.
0 komentar