Hai Moms, sudah khatam K-Drama Start Up yang fenomenal itu? Jika ya, pasti sudah akrab dong dengan sosok Seo Dal Mi, perempuan cerdas yang pantang menyerah serta Nam Do San yang mempesona nan jago coding. Bagi yang belum sempat nonton, aku bocorin sedikit ya Mom. Jadi drakor Start Up tersebut bercerita tentang dinamika perusahaan rintisan yang dibumbui dengan roman dan humor ringan. Kisahnya mungkin cukup lekat dengan keseharian kita yang pernah bekerja di ranah teknologi. Aku jujur saja seperti bernostalgia karena dulu sempat bergabung di perusahaan rintisan (walau bukan menjabat sebagai CEO) sebelum memutuskan menjadi full time mom. 

Lantas apa hubungannya drama Start Up dengan tulisan kali ini? Jadi nih, ketika menonton drakor tersebut, aku jadi membayangkan bagaimana kecanggihan di masa depan saat anak-anak beranjak dewasa nanti. Zaman yang semakin maju membuat si kecil akan menghadapi banyak tantangan, mulai dari isu kesehatan, lingkungan, hingga sosial yang akan mereka hadapi setiap hari.

Nah tanggal 11 Desember 2020 lalu, aku menghadiri webinar "Pentingnya Gut Brain Axis untuk Menumbuhkan Anak Hebat" yang diadakan oleh Bebelac dan diikuti oleh rekan media serta teman-teman blogger. Webinar tersebut dihadiri oleh beberapa narasumber yaitu: Dr. Rita Ramayulis DCN, M.Kes, (Ahli Gizi), Ye Vian Quah (Head of Bebelac) dan Putri Titian (Public Figure)

Kata hebat menurutku tidak melulu merujuk pada pencapaian akademik semata, tapi juga bagaimana si kecil bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan. Ga usah muluk-muluk punya apartemen dengan latar Sungai Han dan kaya raya macam Han Ji Pyeong. Anakku kelak tumbuh sehat, bahagia dan bisa mengekspresikan keinginannya pun sudah cukup (lagian apa artinya kaya raya kalo tiga tahun masih mentok friendzone doang, heuheuheu).

Sebelum rumpi drakor lebih lanjut, aku mau infoin sebuah fakta dulu nih. Tahukah Moms, bahwa 95% hormon serotonin di dalam tubuh ditemukan dalam saluran cerna? Hormon serotonin adalah neurotransmitter utama yang dihasilkan saluran cerna, sehingga otak akan mendapat sinyal untuk mengatur suasana hati, selera makan, tidur dan ingatan. Selain hormon serotonin, mikroflora saluran cerna juga dapat mempengaruhi pengiriman sinyal dari saluran cerna ke otak, sehingga dapat mempengaruhi kondisi mental, emosional dan kognitif.

Dr. Rita memaparkan fakta bahwa pencernaan yang sehat dapat memengaruhi perkembangan otak dan juga sebaliknya. Nah keterkaitan antara keduanya ini dikenal dengan istilah gut-brain axis.  Saluran cerna yang sehat pada awal kehidupan akan menjadi landasan pertumbuhan, perkembangan, kemampuan berinteraksi sosial, emosi, serta prestasi akademis anak di kemudian hari. Saluran cerna yang sehat akan mencerna dan menyerap zat nutrisi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, melindungi anak dari infeksi dan berinteraksi dengan otak.

Sementara itu, Putri Titian juga sharing seputar pengalamannya mengurus dua anak lelaki. Ia sadar bahwa perkembangan dunia sangat dinamis. Apa yang menjadi tantangan saat ini, belum tentu sama dengan tantangan yang dihadapi anak-anak di masa depan. So kita harus mempersiapkan anak-anak kita agar bisa beradaptasi seiring perkembangan zaman. Lalu apakah yang bisa dilakukan orang tua untuk mempersiapkan si kecil menghadapi masa depan serta tumbuh menjadi sosok dengan happy tummy, happy brain dan happy heart? 

Tentu saja yang paling utama adalah memenuhi asupan nutrisi si kecil. Menurut Dr. Rita, salah satu nutrisi utama untuk memungkinkan proses gut-brain axis adalah prebiotik yang berperan untuk memberi makan. Mikrobiota pada saluran cerna seperti bifidobacterial yang menstimulasi pertumbuhan spesies Bifidobacterium dan lactobacillus tertentu, dan mengurangi bakteri patogen. Mikrobiota ini juga bertugas untuk berkomunikasi dengan otak, termasuk meminta otak untuk mengatur emosi dan perilaku anak. Prebiotik, seperti FOS:GOS dengan perbandingan 1:9, juga memiliki beberapa manfaat kesehatan lain, diantaranya membantu menjaga daya tahan tubuh dan mengurangi risiko infeksi pada anak. Prebiotik dapat ditemukan pada sayur, buah, atau susu pertumbuhan yang diperkaya dengan prebiotic

Head of Bebelac Ye Vian Quah mengatakan bahwa Bebelac memiliki komitmen untuk mendampingi orang tua membesarkan anak-anak hebat yang memiliki empati, mampu bersosialisasi, berani menghadapi masa depan, dan juga membawa kebaikan ke lingkungan sekitarnya. Produk Bebelac sendiri sudah diperkaya dengan kandungan FOS:GOS yang mendukung pencernaan anak dengan nutrisi tepat.

Dengan mengetahui pentingnya gut-brain axis bagi kesehatan, daya pikir dan suasana hati si Kecil, aku dan kembaranku alias Putri Titian jadi semakin paham atas kebutuhan nutrisi anak-anak untuk menyiapkan mereka anak hebat yang memiliki kebaikan hati. Yuk mulai tanamkan nilai-nilai kebaikan, perilaku positif, serta growth mindset sejak usia dini untuk mendukung perkembangan sosial emosional mereka. Jadi, gimana buibu… Kalian pengen punya mantu baik hati macam Han Ji Pyeong atau gentleman kayak Nam Do San nih?